Cerpen hari kamis :
Keresahan Seorang
Anak
Ppprrraaannkkk..
Suara piring pecah lagi-lagi terdengar nyaring ditelingaku.
Di luar, malam bernuangsa gelap pekat
nan sunyi, namun tidak dengan rumah ini penuh dengan suara gaduh dan suara
barang-barang pecah yang jatuh dengan
disengaja. Rumah seharusnya tempat untuk penghuni nya berteduh terutama anak.
Tapi tidak denganku, rumah ini bagaikan neraka bagiku.
Suara-suara yang mencekam tadi adalah suara yang berasal
dari pertengkaran kedua orang tuaku. Inilah yang menjadi kegiatan yang hampir
setiap hari mereka lakukan. Tidak
tahukah mereka, di balik tembok dinding ruang tamu ada aku, anak mereka yang
harus mereka perhatikan dan di urusi selain pertengkaran mereka.
“ Kamu harusnya tidak
kerja ma! Biar aku saja yang kerja” teriak papa semakin memeriahkan
pertengkaran mereka.
“ aku juga ingin kerja pa! Aku bosan kalau terus cuman
berada di rumah . aku juga ingin bekerja dan juga ingin berkarier “ teriak mama
tak kalah kerasnya.
Membuat aku yang berada di belakang tembok saksi bisu atas
pertengkaran mereka semakin ketakutan. Dan tanpa sadar aku semakin kuat
mencengram tanganku yang telah basah oleh keringan dinginku sendiri. Apa mereka
tak sadar ada aku, anak mereka yang seharusnya mereka urus daripada mempertengkarkan hal ini
setiap hari.
“ terus kalau kamu kerja, siapa yang menjaga putri ma!kan
memang seharusnya kamu yang menjaganya, bukan kerja yang gak jelas hasilnya
seperti ini. Ingat ma kamu ibunya. “
“ harusnya kamu juga ikut andil dalam menjaga putri ma! Kamu
juga ayahnya”
Aku tak sanggup lagi mendengar pertengkaran mereka. Segera ku berlari menuju
kamar dan menutup pintu dengan kerasnya. Sesampainya dikamar aku hanya bisa
menangis sejadi-jadinya. Aku tak sanggup kalau harus mendengar pertengkaran
mereka setiap hari. Tak sengaja ku melihat sebotol obat. Aku sangat
mengenal obat itu. Obat itu selalu
digunakan untuk membuat orang tidur dengan tenang. Aku juga ingin tidur dengan
tenang, tenang untuk selamanya dan tak akan terbangun lagi hingga aku tidak
akan mendengar pertengkaran mereka. Segera ku ambil obat tidur itu, dan
menuangkan semua isinya dan menelannya. Setelah itu akupun beranjak tidur,
namun saat aku memejamkan mataku, bukan rasa ketenangan yang kudapat tetapi
rasa pusing yang sangat menyakitkan. Perlahan rasa itu hilang namun semuanya
gelap.